Minggu, 06 Oktober 2013

Penjaskes Bola Basket kelas X

       Permainan bola basket diciptakan oleh James A. Nainsmith pada tahun 1897. Federation International Basketball Amateur (FIBA) dibentuk pada tahun 1932. Permainan ini dipertandingkan pada PON ke-1 tahun 1948 di Solo. Organisasi bola basket di Indonesia dinamakan Persatuan Bola Basket Indonesia (Perbasi) yang didirikan pada tanggal 23 Oktober 1952. Bola basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas 5 orang pemain. Jenis permainan ini bertujuan untuk mencari nilai sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke basket lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan nilai.
1.      Memegang Bola
Sikap tangan membentuk mangkok besar adalah cara memegang bola basket yang benar.
2.      Menangkap Bola (catching ball)
Menangkap bola di atas kepala dan menangkap bola di depan dada.
3.      Mengoper atau Melempar Bola
Melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) dan melempar bola memantul ke tanah lantai (bounce pass).
4.      Menggiring Bola (dribbling ball)
Usaha membawa bola ke depan disebut dribbing ball. Ada dua macam teknik yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi bertujuan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.
5.      Pivot (memoros)
Usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat.
6.      Shooting
Usaha memasukkan bola ke dalam ring basket lawan untuk mendapat poin.
7.      Lay-up
Melangkah atau melompat agar mendapat poin.
8.      Rebound
Istilah dalam permainan bola basket dimana seorang pemain menangkap bola pantul yang tidak berhasil masuk yang ditembakkan oleh pemain lain (memantulkan bola ke papan pantul). Pebasket yang melakukan Rebound kebanyakan adalah yang berada posisi Center (tengah) dan Power Forward. Rebound lebih efektif untuk orang yang bertubuh lebih tinggi dan yang lebih dekat dengan ring basket.
9.     Dribbling: Menggiring bola
Double dribble: Menggiring bola dengan dua tangan
Forward : Pemain penyerang
Guard : Pemain bertahan
Passing : Lemparan bola (operan)
Shooting : Lemparan ke keranjang

Sabtu, 05 Oktober 2013

Tari Sigeh Pengunten


Terdapat banyak aneka tarian yang ada di Lampung, salah satunya adalah tari sigeh pengunten yang digunakan untuk menyambut dan memberikan penghormatan kepada para tamu atau undangan yang datang. Dapat dikatakan sebagai sebuah tarian penyambutan. Tari sigeh pengunten merupakan tari selamat datang atau sekapur sirih yang menggambarkan rasa kegembiraan. Tari ini biasanya digelar pada saat menyambut tamu atau bisa juga saat resepsi dan upacara selamatan, yang diiringi dengan musik yang mengeekspresikan kehangatan dan kegembiraan dalam penyambutan.
Tari sigeh pengunten merupakan salah satu aset budaya Lampung yang selalu dimuncul pada setiap acara, baik lokal, nasional maupun internasional. Ciri khas pada tarian Lampung seorang penari memakai kuku panjang yang terbuat dari emas atau tembaga dan tangan mereka menari dengan gemulai.
Tema dari tarian sigeh pengunten adalah tari persembahan yang ditarikan oleh penari putri berkelompok yang jumlahnya ganjil. Meskipun tarian ini mempunyai ketentuan harus berjumlah ganji, tidak ada makna khusus dari jumlah penari tersebut. Jumlah ganjil pada tari ini hanya untuk kebutuhan komposisi saja. Bisa dikatakan seluruh penari menyatu secara harmonis sampai tarian berakhir.
Gerak tari sigeh pengunten sebagian merupakan pengulangan dari gerak sebelumnya. Berikut beberapa motiv dari gerak tari sigeh pengunten:
  • Lapah Tebeng
  • Seluang Mudik
  • Sembah
  • Jong Simpuh
  • Jong Silo Ratu
  • Jong Ippek
  • Kilat Mundur
  • Ngetir
  • Mempam Bias
  • Ngiyau Bias
  • Kenui Melayang
  • Gubuh Gakhang Ngerujung
Tari Sigeh Penguten ini merupakan salah satu cagar budaya dan ciri khas rakyat lampung yang sudah semestinya  harus ditradisikan dan bukan hanya dilestarikan. Ditradisikan berarti di kenalkan dimasyarakat, agar masyarakat  tahu dan mengerti.
Pada muasalnya,Tari Sigeh Penguten merupakan tari adat budaya Lampung yang berasal dari suku pepadun.Biasanya diiringi dengan tabuhan melinting. Dipersembahkan  untuk menyambut kedatangan raja-raja. Para penari berpakaian adat gadis lampung lengkap.

Unsur Dasar Tari


UNSUR - UNSUR DASAR TARI

Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan. Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.


1. GERAK
Gerak di dalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi). Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna

2. UNSUR TENAGA
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
a. Intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.

3.UNSUR RUANG
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.

4. UNSUR WAKTU
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai

Makna Setiap Alenia Pembukaan UUD 1945


Setiap alinea dalam Pembukaan UUD 1945 memiliki pengertian yang berbeda-beda,
yang pada prinsipnya merupakan cita-cita dan tujuan dari terbentuknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

a. Alinea Pertama
Pengertian yang terkandung, yaitu:
1) adanya pengakuan bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi hak kodrat
dari setiap bangsa untuk merdeka,
2) adanya pernyataan bahwa bangsa Indonesia tidak menyetujui adanya
penjajahan di atas dunia karena hal ini tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan,
3) adanya suatu keinginan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari
penjajahan, dan
4) adanya pernyataan bahwa bangsa Indonesia siap membantu bangsabangsa
lain untuk merdeka.

b. Alinea Kedua
Pengertian yang terkandung dalam alinea kedua Pembukaan UUD 1945
ini adalah:
1) bahwa perjuangan bangsa Indonesia telah sampai pada saat yang tepat,
yaitu kemerdekaan;
2) bahwa bangsa Indonesia menghargai dan menghormati para pahlawan
bangsa yang telah mengantarkannya ke depan pintu gerbang
kemerdekaan;
3) bahwa kemerdekaan bukan merupakan akhir perjuangan bangsa
Indonesia, melainkan hanya suatu jembatan untuk menuju terwujudnya
cita-cita bangsa, yaitu suatu keadaan masyarakat yang adil dan makmur.

c. Alinea Ketiga
Alinea ini mengandung pengertian sebagai berikut:
1) Adanya pengakuan religius bahwa kemerdekaan yang diperoleh
merupakan berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa.
2) Bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia dimotivasi oleh keinginan yang
luhur untuk menjadi suatu bangsa yang bebas dari penjajahan.
3) Adanya pernyataan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

d. Alinea Keempat
Alinea ini mengandung pengertian:
1) adanya keinginan untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia;
2) adanya keinginan untuk memajukan
kesejahteraan umum;
3) adanya keinginan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa;
4) ikut serta melaksanakan ketertiban
dunia berdasarkan kemerdekaan dan
perdamaian abadi;
5) dasar negara, yaitu Pancasila.