Kingdom :Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum Frutescens L
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum Frutescens L
Sejak 2500 tahun sebelum masehi,
tanaman cabai sudah tumbuh di daratan Amerika latin. Kemudian menyebarlah ke
seluruh dunia termasuk Indonesia. Bangsa Indonesia sendiri mulai mengenal
tanaman cabai saat bangsa Portugis mendatangi Indonesia dan disusul oleh bangsa
Belanda. Cabai rawit merupakan tanaman budidaya yang termasuk dalam tumbuhan
perdu tahunan. Selain itu, tanaman cabai rawit mempunyai ciri-ciri morfologis
yakni tanaman yang mempunyai percabangan yang banyak, tingginya bekisar antara
50 cm-100 cm, memiliki batang yang berbuku-buku atau bersudut di bagian
atasnya. Daunnya tunggal berseling dengan helaian daun berbentuk bulat telur
(ovatus). Bunga muncul pada ketiak daun, mahkota berbentuk bintang (rotatus),
bunganya tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih kehijauan/ungu.
Buah cabai rawit tegak tapi kadang-kadang menunduk, lurus atau bengkok dengan
ujungnya meruncing dan rasanya pedas(bisa mencapai 50-100 ribu pada skala
Scoville). Buah yang muda biasanya berwarna hijau tua sedangkan buah yang masak
berwarna merah terang. Biji cabai rawit sangat banyak, berbentuk bulat pipih
yang berdiameter 2,5mm dan berwarna kekuningan. Tanaman cabai ini memiliki
perakaran yang rumit dan hanya terdiri dari akar serabut saja. Meskipun tidak
memiliki akar tunggang, namunada beberapa akar tumbuh ke arah bawah yang
berfungsi sebagai akar tunggang semu. Cabai rawit termasuk kelompok tanaman
sayuran buah yang dapat tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah.



